Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 07:54:07【Sehat】374 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud memaparkan materi ko

Kinerja perekonomian pada triwulan III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga,
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 4,89 persen (year on year/yoy), ditopang oleh konsumsi untuk transportasi dan komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 6,41 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa hal ini tercermin dari peningkatan mobilitas penduduk, indeks penjualan eceran bahan bakar kendaraan, serta peningkatan jumlah penumpang angkutan rel dan laut.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didorong oleh konsumsi untuk restoran dan hotel yang tumbuh tinggi sebesar 6,32 persen, tercermin dari peningkatan perjalanan wisatawan nusantara dibandingkan dengan triwulan III tahun 2024.
Untuk diketahui, jumlah perjalanan wisatawan nusantara tumbuh sebesar 21,84 persen yoy pada triwulan III 2025. Sedangkan jumlah penumpang mengalami kenaikan angkutan rel dan laut masing-masing tumbuh 7,07 persen yoy dan 12,97 yoy.
Baca juga: BPS catat 0,77 persen pengangguran Agustus 2025 berasal dari PHK
Adapun menurut hasil Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti), konsumsi per kapita jasa makan minum dan akomodasi serta barang dan jasa lainnya masing-masing tumbuh 5,76 persen yoy dan 7,49 persen yoy.
“Kinerja perekonomian pada triwulan III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga,” kata Edy.
Namun, apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, konsumsi rumah tangga melambat baik secara tahunan (yoy) maupun kumulatif (ctc).
Pada periode yang sama tahun 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh masing-masing sebesar 4,97 persen (yoy) dan 4,96 persen (ctc), sementara pada triwulan III 2025 tumbuh 4,89 persen (yoy) dan 4,94 persen (ctc).
Baca juga: BPS: Ekspor catat pertumbuhan tertinggi di TW-III capai 9,91 persen
Secara kuartalan (qtq), konsumsi rumah tangga bahkan terkontraksi 0,56 persen pada triwulan III 2025, setelah pada triwulan II 2025 tumbuh 3,14 persen.
Edy mengungkapkan, komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh melambat secara tahunan (yoy) termasuk makanan dan minuman selain restoran yang tumbuh 4,11 persen serta kesehatan dan pendidikan 4,06 persen.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang terkontraksi secara kuartalan (qtq) mencakup kelompok makanan dan minuman selain restoran, pakaian dan alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, restoran dan hotel, serta kelompok lainnya.
Secara struktur, konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total produk domestik bruto (PDB), yakni sebesar 53,14 persen pada triwulan III 2025.
Baca juga: Ekonomi TW-III tumbuh 5,04 persen didorong konsumsi rumah tangga
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, konsumsi rumah tangga juga tetap menjadi pendorong utama perekonomian dengan kontribusi sebesar 2,54 persen pada periode yang sama.
Menjawab pertanyaan mengenai langkah yang dibutuhkan agar konsumsi rumah tangga dapat tumbuh di atas 5 persen, Edy menjelaskan bahwa kinerjanya sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan optimisme masyarakat untuk melakukan konsumsi.
“Konsumsi rumah tangga sangat bergantung pada pendapatan dan optimisme masyarakat. Jika ekonomi tumbuh lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga, maka hal ini akan mengakselerasi pertumbuhan konsumsi,” kata Edy.
Menurutnya, pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) menjadi faktor kunci. Ketika disposable incomemeningkat, rumah tangga cenderung meningkatkan konsumsinya.
Selain itu, program-program pemerintah yang dapat merangsang konsumsi, seperti bantuan sosial dan insentif lainnya, juga berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Suka(1854)
Artikel Terkait
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang
- BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal
- Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
- Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan
- Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
Resep Populer
Rekomendasi

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat

Anggota DPR dukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis